Sabtu, 04 Mei 2013

Barathayuda : Kebaikan Kurawa dan Sisi Gelap Pandawa



    Jika anda orang Jawa, mungkin anda sudah hapal, atau setidaknya pernah mendengar apa itu Barathayuda. Jika anda bukan orang jawa, mungkin anda baru kali ini tau Barathayuda. Barathayuda adalah peperangan yang terdapat dalam kitab Mahabharata. Perang yang berlangsung di Tegal Kurusetra ini adalah perang antara Pandawa Lima melawan Kurawa. Alasan terjadinya perang ini adalah Pandawa Lima yang bersengketa dengan Kurawa untuk memperebutkan kerajaan Astinapura.
   Di cerita mahabharata, Pandawa Lima(Yudhistira, Bimasena, Arjuna, Nakula dan Sadewa) seringkali digambarkan sebagai protagonis yang berhati bersih, sedangkan Kurawa (Duryudana dan 99 saudaranya)seringkali digambarkan sebagai antagonis yang keji dan penuh cela. Dari hubungan Protagonis-antagonis ini, tentu anda sudah bisa menebak pemenang Barathayuda kan? Jika anda menebak Pandawa, anda benar.
     Dari deskripsi dua paragraf di atas, cerita wayang terlihat sangat membosankan bukan? Protagonis selalu menang melawan antagonis, tak ada bedanya seperti drama-drama picisan lainnya. Tunggu dulu. Masih ada banyak hal di balik kemenangan Pandawa atas Barathayuda.

Kebaikan Kurawa

   Dalam Barathayuda, Kurawa selalu digembar-gemborkan sebagai pembantai yang membunuh lawan secara keji. Padahal tidak semua Kurawa seperti itu. Di 100 bersaudara itu, masih ada seorang Wikarna yang hatinya sebersih Prabu Yudhistira, dan bahkan ia menentang semua kelakuan busuk yang dilakukan 99 saudaranya. Selain itu, di pihak Kurawa ada Resi Bisma dan Resi Durna, keduanya adalah mentor perang Pandawa dan Kurawa, namun mereka membela Kurawa dengan alasan membela Tanah Air Astinapura. Resi Bisma dan Durna usianya sama-sama sudah uzur, namun kemampuan perangnya sangat luar biasa, dan Kedua Resi ini berjiwa Ksatria dan tak takut mati.

Sisi Gelap Pandawa

    Jika sekarang kita pindah topik dari Kurawa ke Pandawa, tentu pandangan kita akan tertuju ke semua hal-hal baik yang melekat ke Yudhistira dan adik-adiknya. Tunggu dulu, masih ada sisi gelap di balik gambaran-gambaran heroik tentang mereka, tidak terkecuali pada Prabu Yudhistira.
   Mungkin selama ini anda mengenal Yudhistira sebagai Raja berhati suci. Sifat yang ini memang benar, namun sayang, ia adalah penggila judi. Karena berjudi, ia menempatkan Pandawa dalam kondisi bahaya, bahkan hingga diusir dari Astinapura.
   Di pihak Pandawa, ada seorang dewa yang lalai tugas dan melakukan kesalahan besar. Dewa itu adalah Sri Kresna. Sri Kresna seharusnya bertugas menjaga keseimbangan dan tidak memihak. Namun di Barathayuda, Sri Kresna jelas memihak Pandawa; menjadi penasihat perang bahkan rela menjadi kusir kereta kuda Arjuna. Selain itu Sri Kresna-lah yang mencetus taktik bunuh diri Raden Gatotkaca. Gatotkaca sengaja dijadikan ‘umpan’ untuk senjata Konta. Senjata milik Adipati Karna sangat mematikan, namun hanya bisa digunakan satu kali. Seharusnya, Adipati Karna menggunakan Konta untuk membunuh Arjuna. Namun Gatotkaca berhasil ‘memancing’ senjata tersebut untuk ditujukan kepadanya, meskipun ia tau Konta akan membunuhnya. Taktik ini memang berhasil, namun ini yang menjadi kesalahan Sri Kresna. Karena kesalahannya ini, Sri Kresna dihukum mengasingkan diri di hutan, hidup terlunta-lunta hingga ia mati.
   Jadi, gambaran tentang busuknya Kurawa dan mulianya Pandawa itu tak sepenuhnya benar. Kita terlalu sering melihat protagonis sebagai karakter 100% mulia, dan karakter Antagonis sebagai 100% keji. Namun dari cerita Mahabharata seharusnya kita tau, masih ada cela di balik lukisan kebaikan, dan masih ada kemuliaan di coretan kejahatan

8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/4-cara-perbaiki-kesan-pertama-yang-gagal.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/jangan-kuncir-rambut-saat-berkeringat.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/semua-hal-yang-perlu-anda-ketahui.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus
  3. Sependapat. Malah saya lebib memilih kurawa , karena kalo dianalisa sebenrnya kekuatan lebih besar kurawa dg ksatria2 yg hebat2 dbanding pandwa , ttapi pihak kurawa selalu dkalahkan dg kelicikan kresna, aslinya nakula, sadewa juga bisa mati dtangan karna tapi krna berjanji pada kunti akhirnya tidak jd dbunuh. Juga drona dibohongi dg dblg aswattama mati makanya jd hilang semngat dan akhirnya dpenggal, kematian duryodhana juga bima curang memukul area paha dan kemaluan. Dpertandingan manapun itu namanya didiskuliafiksai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klw si mba nya yg jadi Drupadi, mau di telanjang ini di depan umum, kira2 masih bisa komen begini engga ya??????

      Hapus
    2. Pertandingan? Diskualifikasi? Seolah cerdas tp sebenarnya tidak berisi. Ini perang bu, bukan pertandingan olahraga. Wasit yg memutuskan diskualifikasi siapa???

      Hapus
    3. Klau ente di telajangi gmna

      Hapus
  4. Pandawa memang ada jeleknya jg kerena krisna....tp jeleknya kurawa jauuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhh lbh banyak gara2 si sangkuni...ngapain main jujur buat lawan yg curangnya udh mendarah daging...

    BalasHapus
  5. bersyukur saya terlahir sebagai muslim

    BalasHapus